top of page

LINE: @chz5726r

Ini Aku, Utuslah Orang Lain

  • Writer: Shining Star
    Shining Star
  • Sep 25, 2018
  • 2 min read

Updated: Sep 26, 2018

Ketika kehidupan seorang Kristen dituntut untuk hidup kudus

Kita seringkali berpikir

“Aku bukan pendeta, bukan full-timer, hidup biasa-biasa aja lah. Nakal dikit boleh.”


Ketika melihat mereka yang membutuhkan pertolongan

Kita seringkali berpikir

“Ah, banyak orang yang bisa menolongnya. Bukan aku saja. Itu kan pekerjaan mudah.”


Ketika mendengar perintah Tuhan untuk memberitakan Injil

Kita seringkali berpikir

“Sebagai manusia harus toleransi dengan umat beragama lain. Memberitakan Injil mah tugas pendeta.”


Pengutusan bukanlah hal yang simple. Pengutusan membutuhkan kerendahan hati dan kerelaan untuk taat. Tuhan punya panggilan untuk setiap kita, each of us, bukan orang-orang tertentu saja. Ketika kita dipanggil untuk melakukan sesuatu, instead of saying, “Ini aku, utuslah orang lain,” yuk belajar taat!


Panggilan bisa saja berupa hal-hal besar, tetapi hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari pun bisa menjadi panggilan. Panggilan bukan hanya untuk menjadi pendeta, hamba Tuhan, misionaris, dan sebagainya. Menjadi regu kerja yang “hanya” membawa kantong persembahan pun sebuah panggilan. Menjadi anak dan siswa yang baik juga panggilan. Bahkan, kadang bersih-bersih toilet gereja pun juga adalah panggilan. Tentu saja panggilan kita yang berbeda-beda ini tidak bisa dialihkan ke orang lain, kan?


Mungkin kita bisa menjadi seperti Musa yang banyak “nego” ketika dipanggil, bahkan menunjuk Harun untuk menggantikan tugasnya. Tetapi kalau Tuhan sudah memanggil, ujung-ujungnya juga kehendak-Nya terjadi. Kalau begitu, mengapa tidak menjadi seperti Yesaya, yang langsung menjawab, “Ini aku, utuslah aku.”


Hineni, bukan sekedar "ini aku," saja, melainkan sebuah bentuk kesiapan yang sungguh-sungguh untuk melayani Tuhan. "Ya Tuhan, aku di sini, aku siap."


Apakah talenta yang Tuhan berikan untuk kita sudah kita “kembalikan” untuk memuliakan nama-Nya?


Apakah kita bekerja sama dengan pelayan Tuhan yang lain dalam pelayanan kita, atau kita mengedepankan ego kita dalam pelayanan?


Apakah pelayanan kita sudah dibangun di atas doa dan Firman Tuhan?


Dan yang terpenting, apa pelayanan yang ini yang sungguh-sungguh Tuhan kehendaki untuk kita lakukan?


 
 
 

Comments


© 2018 by Shining Star . Komisi Remaja GKI Gunung Sahari

  • Black Instagram Icon
  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black YouTube Icon
bottom of page